Selasa, 25 September 2012



Tua di Meteran Listrik

| 21 April 2012 | 20:14
Tua di Meteran Listrik
Hari ini setelah sholat dzuhur berjamaah di Musholla Attaufiq dekat rumah mertua saya ngobrol-ngobrol dengan tukang catat meteran listrik yang setiap harinya kini menenteng kursi bakso dan potret kini hp yang ber JPS.
Sebut saja namanya Pak Mirsa. Pak Mirsa ini kerja sebagai pencatat meteran listrik sejak tahun 1983 dengan gaji bulanan Rp 17.000 an dimana mencatat listriknya pada tahun tersebut dari wilayah kali malang sampai lubang buaya dengan jalan kaki menyambangi meteran listrik untuk dicatat angkanya pada setiap harinya.
Pak Mirsa dari tahun 1983 sampai sekarang ini yaitu tahun 2012 masih tergolong sebagai tenaga honorer artinya belum menjadi PNS (pegawai negeri sipil). Pak Mirsa pada tahun 1983 berumur 21 tahun berarti kini sudah berumur limapuluhan lebih.
Walau di usia limapuluhan tahun lebih tetap semangat dalam mencatat meteran dari gang demi gang, jalan demi jalan ditelusurinya. Dalam seharinya harus bisa memotret 200 an meteran karena dalam waktu limabelas hari harus bisa merampungkan pemotretan 2500 an meteran dalam setiap bulannya dengan jalan kaki dan menenteng kursi bakso untuk panjatan memotret. Maka Pak Mirsa ini sangat akrab sekali dengan meteran listrik.
Dalam pola kerjanya, pak Mirsa 15 hari memotret 2500 an meteran listrik dan limabelas hari berikutnya merekap hasil potretan di kantor dimana jam kerjanya dari jam 08.00 sampai jam 16.00. Menurutnya praktisan yang sebelum mencatat dengan pemotretan karena langsung jadi. Kalau yang model sekarang ya harus memotret dan juga harus mencatat dan merekap.
Di usianya pak Mirsa yang sudah setengah abatan ini kini menerima gaji sesuai dengan UMR dan trasprort. Menurut pengakuannya kini menerima gaji kotor dua jutaan rupiah. (Sumber : www.kompasiana.com)

Senin, 30 Juli 2012

Konfigurasi Sistem PPOB dan Cater PLN


Prospektus Catat Meter Online

PROSPEKTUS RINGKAS
CaterLink

PENDAHULUAN
Kegiatan Catat Meter Stand Meter PLN (disingkat Cater PLN) bagi PLN sebagai penerbit tagihan rekening (biller) menjadi amat penting dari suatu rangkaian proses penghimpunan data pemakaian lisrik dari pelanggan sampai berbentuk rekening tagihan listrik. Hal ini disebabkan karena sebagian besar (40 juta dari 42 juta) pelanggan PLN masih menggunakan pola “pascabayar”.
            Demikian pentingnya kegiatan Cater PLN, pihak PLN telah mengembangkan berbagai system dan teknologi untuk melakukan kegiatan ini. Dari semula menggunakan system manual (dicatat dalam suatu form khusus), kini telah berkembang melalui pembacaan scanning barcode yang ditempel pada kWh Meter pelanggan. Pembacaan barcode adalah sebagai upaya untuk melakukan validasi dari sisi pelanggan, sehingga ada keharusan bagi para petugas Cater PLN untuk mendatangi pelanggan. Alat yang digunakan untuk membaca barcode adalah PDT (Personal Data Terminal) yang dibawa petugas Cater PLN, dengan cara terlebih dahulu men-scanning barcode yang tertera di meter pelanggan sebelum petugas Cater PLN memasukkan posisi terakhir angka KWh atau stand meter ke perangkat PDT.
            Implementasi system Catat Meter PLN dengan menggunakan PDT saat ini sebenarnya termasuk yang paling canggih dan handal, terutama dilihat dari validitas data pelanggan. Sayang system ini masih mengandung kelemahan, terutama data yang tersimpan dalam PDT masih harus di-upload ke PC milik mitra outsourching PLN. Proses upload ini masih menggunakan manual dengan cara membawa PDT ke lokasi PC milik mitra outsourching PLN. Dari segi reability masih memerlukan waktu untuk memproses data sebelum disampaikan ke PLN.
            Sehubungan dengan masih terdapat kelemahan dalam system Cater PLN selama ini, maka Tim IT dari PT. Indoviesta Utama, sebagai Provider Ceterlink mencoba mengembangkan suatu system dan teknologi Cater PLN yang memiliki tingkat realibiltas dan validitas sangat tinggi, yaitu menggunakan perangkat yang relatif murah dan mudah dioperasikan, yaitu HP (Hand Phone). Penggunaan HP sebagai Cater PLN memberikan kehandalan karena :
(1)   Dapat dilakukan secara online dan realtime, karena data yang di-input oleh petugas secara otomatis langsung masuk ke server perusahaan mitra outsourching PLN, bahkan sangat dimungkinkan dapat langsung tersimpan ke server PLN.
(2)   Mememiliki tingkat validitas yang tinggi karena dalam proses input data stand meter dilakukan dengan 2 (dua) tahap :
(a)   Petugas Cater harus memasukkan Username dan Password untuk mengaktivasi aplikasi CaterLink via HP.
(b)   Setelah aktivasi sukses Petugas Cater harus melakukan “download” atas RBM (Rute Baca Meter) untuk memulai kegiatan pencatatan KwH Meter.
(3)   Input ID dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara :
(a)    Dengan cara “Take Picture” (memfoto) barcode yang tertempel d KwH Meter Pelanggan, dan/atau.
(b)   Dengan cara mengetik IDPEL.
Melalui tahapan ini, maka tidak ada celah lagi bagi para petugas Cater PLN untuk memasukkan posisi meter tanpa terlebih dahulu melakukan proses aktivasi system di HP serta “take picture”, apalagi tanpa mengunjungi alamat pelanggan.
(4)   Selain sebagai media Cater PLN, perangkat HP yang ada dapat dijadikan media transaksi pembayaran secara online, sehingga dalam posisi ini petugas Cater PLN dapat berfungsi pula sebagai petugas penagih resmi rekening listrik, tanpa harus melakukan investasi perangkat tambahan (aplikasi system disiapkan oleh Provider Ceterlink).
Dalam hal ini memberi peluang bagi petugas Cater PLN untuk menjadi mitra PPOB-PLN dengan cara bekerja sama dengan perusahaan Collection Agent yang telah memiliki layanan PPOB-PLN dengan menggunakan HP, sehingga Petugas Cater akan memperoleh pendapatan tambahan dari fee penagihan rekening listrik dan/atau penjualan pulsa/token PLN Pra-Bayar. Dari 30 hari kerja, 20 hari untuk menagih rekening listrik secara door to door, sedangkan 7 hari selebihnya untuk melakukan kegiatan Cater.

MEKANISME SISTEM OPERASI CaterLink
(1)   Petugas Cater melakukan aktivasi system di HP dengan cara memasukkan Username dan Password Petugas.
(2)   Setelah menu CaterLink muncul di layar HP, Petugas Cater dapat melakukan tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan petunjuk yang ada di menu CaterLink.
(3)   Semua data pelanggan yang di-input dapat langsung secara online ke server Perusahaan Outsourcing melalui server Provider CaterLink secara host-to-host.
(4)   Rekapitulasi data yang telah di-input dan terkirim ke Server Perusahaan Outsourcing perlu dievaluasi dan divalidasi oleh Supervisor sebelum disampaikan ke PLN.
(5)   Apabila terdapat data hasil validasi yang meragukan, Supervisor dapat menugaskan kembali Petugas Cater untuk melakukan updating data lapangan.
(6)   Apabila validasi dianggap final tanpa ada data yang diragukan lagi, Perusahaan Outsourching sudah dapat meng-upload data hasil Cater ke pihak PLN.
(7)   Data yang masuk ke server PLN langsung terkoneksi dengan server biller untuk secara langsung dapat dikoneksikan pula dengan mitra Collection Agent PLN secara online.

MANFAAT PENGGUNAAN CaterLink
(1)   Bagi PLN : akan memperoleh data pemakaian listrik yang terjamin realibilitas dan validitasnya dengan biaya yang relatif murah tetapi didukung teknologi informasi yang canggih (untuk masa kini).
(2)   Bagi Mitra Outsourching Cater : dapat menekan investasi pengadaan alat Cater, karena adanya sharing investasi dengan Provider CaterLink.
(3)   Bagi Provider CaterLink : dapat bermitra secara luas dengan Mitra Outsourching PLN di seluruh wilayah Indonesia dengan tingkat kehandalan yang sama.
(4)   Bagi Petugas Cater : dengan perangkat HP yang ada, selain mendapat honorarium sebagai Petugas Cater, para Petugas Cater dapat memperoleh tambahan pendapatan berupa fee dari hasil penagihan listrik secara resmi “door to door”, karena perangkat HP yang ada dapat digunakan sebagai sarana transaksi PPOB-PLN secara door to door (PPOB-Mobile)
(5)   Secara nasional, penggunaan system ini akan memberikan dampak ekonomi yang luas bagi para Petugas Cater dan keluarganya, karena selain akan memberi kenyamanan bekerja, juga akan meningkatkan pendapatan yang relatif tetap dan berkesinambungan dalam jumlah yang memadai bagi ribuan Petugas Cater di seluruh Indonesia.

Menu Utama Caterlink